Analisis
Jurnal 1
Topik / Tema :
Standar Akuntansi Indonesia
Judul :
Perkembangan Standar Akuntansi Indonesia di Indonesia
Nama Peneliti :
Ferry Danu Prasetya
Ringkasan :
Tujuan akuntansi dan laporan keuangan pada dasarnya untuk
menyediakan informasi keuangan suatu badan usaha yang akan digunakan oleh
berbagai pihak yang berkepentingan sebagai dasar pengambilan suatu keputusan ekonomi.
Untuk itu dibutuhkan suatu Standar Akuntansi Keuangan yang baik dan dapat
dimengerti oleh berbagai pihak pengguna laporan keuangan. Era globalisasi
sejalan dengan program harmonisasi Standar Akuntansi International yang
diprakasai oleh International Accounting Standards Committee (IASC). Dalam
perkembangan selanjutnya, terjadi perubahan dari harmonisasi ke adaptasi, kemudian
menjadi adopsi dalam rangka konvergensi dengan International Financial
Reporting Standards (IFRS). Pengadopsian Standar Akuntansi Internasional ke
dalam Standar Akuntansi Domestik bertujuan untuk menghasilkan laporan keuangan
yang memiliki tingkat kredibilitas tinggi, persyaratan akan item–item pengungkapan
akan semakin tinggi, sehingga nilai perusahaan akan semakin tinggi pula,
manajemen akan memiliki tingkat akuntabilitas tinggi dalam menjalankan
perusahaan, laporan keuangan perusahaan menghasilkan informasi yang lebih
relevan dan akurat, dan laporan keuangan akan lebih dapat diperbandingkan dan
menghasilkan informasi yang valid untuk aset, liabilitas, ekuitas, pendapatan,
dan beban perusahaan. Metode yang digunakan dengan membandingkan US GAAP dan
IFRS yang dibagi menjadi 3 level. Hasilnya Standar akuntansi tidak dapat lepas
dari pengaruh lingkungan dan kondisi hukum, sosial dan ekonomi suatu negara.Dan
adanya era globalisasi dan semakin aktifnya pasar modal di Indonesia
menyebabkan Prinsip Akuntansi Indonesia yang berlaku umum tidak dapat lagi
menampung dan menjawab permasalahan yang timbul dalam praktik.Ikatan Akuntan
Indonesia memutuskan untuk mengadopsi penuh International Accounting Standards
sebagai dasar acuan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku di Indonesia.
Globalisasi yang tampak antara lain dari kegiatan perdagangan antar negara dan
munculnya perusahaan–perusahaan multinasional. Salah satu usaha harmonisasi
standar akuntansi, yaitu dengan membuat perbedaaan–perbedaan antar standar
akuntansi di berbagai negara menjadi semakin kecil, sehingga standar akuntansi
antar negara tidak memiliki perbedaan yang signifikan. Standar Akuntansi
Keuangan yang lengkap dan komprehensif merupakan dambaan semua pihak yang
berkepentingan dengan laporan keuangan. Oleh karena itu, standar akuntansi
keuangan ini dari waktu ke waktu akan terus dilengkapi dan disempurnakan sesuai
dengan tuntutan dan perkembangan praktik bisnis dan profesi akuntansi.
Publikasi Jurnal :
Unika Widya Mandala Surabaya, Vol. 1 No. 4, Juli 2012
Analisis
Jurnal 2
Topik / Tema :
Nilai Tukar Mata Uang Asing
Judul :
Berbagai Upaya Mengantisipasi Resiko Nilai Tukar Mata Uang Asing
Nama Peneliti :
Pariang Siagian dan Johnny Siagian
Ringkasan :
Dalam era perdagangan bebas yang sedang atau akan dihadapi
oleh para pelaku bisnis multinasional adalah semakin meningkatnya gejolak nilai
valuta asing dalam menjalankan dan mempertahankan usahanya. Oleh Karena itu,
perusahaan dituntut untuk mampu melakukan perencanaan strategik dan
implementasi dalam menghadapi resiko ketidakstabilan harga pertukaran tersebut.
Metode yang digunakan perhitungan langsung dan tidak langsung nilai kurs.
Hasilnya yang pertama resiko translasi merupakan resiko yang terjadi karena
adanya perubahan dalam perhitungan laba dan neraca yang disebabkan oleh
perubahan nilai tukar mata uang asing dalam laporan rugi laba dan neraca. Kedua,
resiko transaksi muncul pada saat dilakukannya suatu transaksi sehingga
diketemukannya kerugian. Ketiga, resiko ekonomi terjadi sebagai akibat perubahan
nilai kurs yang tdak diperkirakan sebelumnya sekalipun sudah dilakukan berbagai
langkah antisipasi. Keempat, Para pelaku bisnis dapat melakukan hedging atas
ancaman resiko transaksi mata uang asing dengan melakukan kontrak berjangka
forward, melakukan penyesuaian atas aktiva dan kewajiban moneter dan
perlindungan lainnya dengan pendanaan berbagai mata uang berbeda. Kelima, Hedging
atas aktiva bersih merupakan kebijakan hedging, pengusaha eksportir melakukan
kontrak berjangka guna menjual mata uang asing secara maju. Untuk
mengantisipasi dampak dari fluktuasi mata uang asing atas suatu investasi
multinasional para pengusaha domestik bersama dengan mitra bisnis mereka dari
luar negeri mengadakan suatu perjanjian kontrak pertukaran mata uang asing secara
forward. Keenam, Suatu kontrak mata uang asing rentan menimbulkan kerugian
ataupun sebaliknya meraih keuntungan sebelum transaksi dilakukan untuk
mengantisipasi hal ini sebaiknya dibuat sejumlah persyaratan kontrak berjangka.
Publikasi Jurnal : Universitas
Kristen Indonesia, Vol. XX No. 1, Juni 2010.
Analisis
Jurnal 3
Topik / Tema :
Konvergensi IFRS
Judul :
Pengaruh Konvergensi IFRS Efektif Tahun 2012, Kompleksitas Akuntansi dan Probabilitas Kebangkrutan Perusahaan Terhadap
Timeliness dan Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Nama Peneliti :
Windy Ayu Wulandari dan Hexana Sri Lastanti
Ringkasan :
Perkembangan Multi National Company (MNC) yang sangat
pesat sebagai akibat dari globalisasi membawa pengaruh terhadap meningkatkannya
transaksi bisnis dan perpindahan modal lintas negara. Di sisi lain berbagai
berbagai macam standar penyajian laporan keuangan yang berbeda di masing masing
Negara membuat investor lintas negara semakin sulit dalam mengambil keputusan.
IFRS menjawab tantangan bagaimana penyajian laporan keuangan harus dilakukan.
Arus besar dunia sekarang ini sedang menuju dalam satu standar pelaporan.
Penerapan IFRS sebagai standar global akan berdampak pada semakin sedikitnya
pilihan metode akuntansi yang dapat diterapkan sehingga akan meminimalisir
praktik praktik kecurangan akuntansi. Namun di sisi lain, pengungkapan yang
detail serta proses penilaian professional yang dilakukan berdampak pada
lamanya waktu yang dibutuhkan untuk menyajikan laporan keuangan yang
berkualitas tinggi. Metode yang digunakan konvergensi IFRS efektif tahun 2012,
kompleksitas akuntansi, status probabilitas kebangkrutan perusahaan,
timeliness, manajemen laba, ukuran perusahaan, good and bad news, arus kas
operasi, growth, dan ukuran KAP. Hasilnya adalah konvergensi IFRS pada PSAK
yang efektif di tahun 2012 tidak memiliki pengaruh terhadap timeliness. Kedua,
kompleksitas akuntansi tidak memiliki pengaruh terhadap timeliness. Ketiga, perusahaan
dengan status probabilitas kebangkrutan memiliki pengaruh positif signifikan
terhadap timeliness. Keempat, konvergensi IFRS pada PSAK yang efektif di tahun
2012 tidak memiliki pengaruh terhadap manajemen laba. Kelima, kompleksitas
akuntansi tidak memiliki pengaruh terhadap manajemen laba. Keenam, perusahaan
dengan status probabilitas kebangkrutan memiliki pengaruh negatif signifikan
terhadap manajemen laba.
Publikasi Jurnal : Universitas
Trisakti, Vol, 2 No. 1, Februari 2015
ESSAY
MOTIVASI KERJA MAHASISWA JURUSAN
AKUNTANSI SETELAH MEMPELAJARI BIDANG-BIDANG AKUNTANSI
Jurusan akuntansi masih memiliki
ruang lingkup kesempatan kerja yang sangat luas. banyak bidang pekerjaan yang
nantinya bisa dilakoni oleh para alumni jurusan ini. Bisa bekerja di Bank,
menjadi marketing ataupun jadi akuntan, mau jadi ahli ekonomi, atau mau jadi
pengusaha, PNS, atau dosen semuanya digodok di jurusan akuntansi ini. Karena
bidang ekonomi ini bisa dibilang fleksibel. Kuliah di jurusan akuntansi memungkinkan
alumninya berpikir untuk menciptakan sebuah lapangan pekerjaan. Ini sangat
penting, mengingat setiap tahunnya, Indonesia masih terus memiliki masalah
peningkatan jumlah pengangguran. Para sarjana yang baru lulus kebanyakan selalu
menempati porsi pengangguran di Indonesia sebelum akhirnya benar - benar
mendapatkan pekerjaan. Dengan kuliah di jurusan akuntansi diharapkan para
mahasiswa tidak akan menjadi pengangguran dulu sebelum mendapatkan pekerjaan. Jurusan
akuntansi juga dipelajari lebih luas lagi seiring dengan perkembangan zaman.
Namun semuanya sama fokus pada masalah ekonomi. Dan masalah ekonomi ini sangat
penting karena ilmu ini dibutuhkan untuk membangun negara ini agar semakin
berkembang dan maju.
Profesi bidang akuntansi mengalami
perkembangan yang pesat seiring dengan perkembangan dunia bisnis dan manajemen
sektor publik. Berbagai jasa yang ditawarkan oleh profesi bidang akuntansi
antara lain mencakup jasa pembukuan, penyusunan/kompilasi laporan keuangan,
jasa manajemen, akuntansi manajemen, konsultasi manajemen, jasa perpajakan,
jasa prosedur yang disepakati atas informasi keuangan, jasa sistem teknologi
informasi, pendidikan akuntansi, dan jasa di bidang audit (termasuk di dalamnya
pemberian keterangan ahli di persidangan). Untuk dapat memberikan layanan jasa
secara professional maka dibutuhkan pengetahuan (knowledge), keterampilan
(skill), dan kepatuhan terhadap etika perilaku yang ditetapkan oleh asosiasi
profesi. Seperti yang kita ketahui bahwa pada akhir tahun 2015 nanti, Indonesia
terlibat dalam AEC (Asean Economic Community). AEC/MEA adalah suatu era yang
menyatukan negara-negara di kawasan Asia Tenggara menjadi “satu basis pasar dan
produksi”. Dimana akan terjadi arus bebas produk, jasa, investasi, tenaga
kerja, dan modal, yang semuanya bermuara pada prinsip pasar terbuka bebas
hambatan.
Profesi akuntan merupakan salah satu
profesi yang sangat terpengaruh dengan adanya MEA. Menurut Kepala Perwakilan
Kantor CPA Australia-Indonesia, Retty Setiawan, pemberlakuan MEA pada 2015
menuntut seluruh sektor perekonomian dan jasa, termasuk akuntansi, berusaha
untuk memperbaiki diri serta meningkatkan kemampuan jika tak ingin kalah
bersaing dengan prefosi serupa yang datang dari sesama anggota ASEAN.
Referensi :
Tulisan ini untuk memenuhi tugas
softskills mata kuliah Akuntansi Internasional.
Ditulis oleh :
R. Aulia
Dosen :
Jessica Barus, SE., MMSI.
Universitas Gunadarma
