Jumat, 11 Maret 2016

Tugas 1- Akuntansi Internasional

Diposting oleh rizkyaulia di 22.55
PT. CHITOSE INTERNASIONAL Tbk

PROFIL PERUSAHAAN
         Pada 1979 PT. Chitose Internasional Tbk (Selanjutnya “Perusahaan” dan “Perseroan”) didirikan dalam rangka meningkatkan kemajuan industry Indonesia dengan mulai memproduksi kursi-kursi berteknologi tinggi. Perusahaan yang sebelumnya bernama PT. Chitose Indonesia Manufacturing ini merupakan perusahaan yang bergerak pada bidang furniture dengan fokus usahanya memproduksi kursi yang mencakup kursi perkantoran, perhotelan, rumah pribadi, bandara, dan sekolah.
        Saat ini perusahaan memproduksi lebih dari 200 varian furniture dengan kualitas tinggi, yaitu melalui kerja sama pada 1980 dengan perusahaan Jepang bernama Chitose Mfg. Col. Ltd. Chitose menggunakan standar kualitas Japan Industrial Standard dengan ketentuan standar mutu sangat tinggi dan control kualitas yang ketat.
         Kestabilan dalam mutu, keamanan dan kesehatan bagi pemakainya serta keindahan adalah tiga karakteristik keunggulan produk Chitose selain design yang ergonomis yang mendapat pengakuan baik dari Indonesia, yaitu Standar Nasional Indonesia (SNI) maupun dari Jepang (Japan Industrial Standard).
      Pada 2000 terjadi perubahan kepemilikan, Chitose diakuisisi oleh PT. Tritirta Inti Mandiri. Selanjutnya, barang-barang yang diproduksi Chitose saat ini semakin beragam, yakni pada 2001 Perseroan mulai memproduksi tempat tidur rumah sakit bersama Kyowa Sobi Japan. Di tahun itu pula target penjualan sebesar 1 juta unit kursi tercapai. Produksi lainnya, pada 2006 Perseroan meluncurkan serangkaian produk meja dan rak buku perkantoran. Pada 2013 nama perusahaan berubah menjadi PT. Chitose Internasional dan di tahun 2014 Chitose menjadi emiten ke-13 yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).

VISI
“To Be a Very Competitive Company”

MISI
“Profitable Growth Through Costumer Satisfaction and Strong Leadership”

TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)
Perseroan mencatatkan sahamnya dengan melakukan Penawaran Umum Perdana (Initial Public Offering – IPO) pada 27 Juni 2014 agar memengaruhi pertumbuhan perseroan secara signifikan. IPO tersebut dilakukan sebagai salah satu upaya perseroan untuk mendapatkan tambahan dana segar dari public. Selain itu pula, struktur permodalan perseroan akan semakin kuat.

ANAK PERUSAHAAN
Daftar Entitas Anak Perusahaan :
       1.      PT. Delta Furindotama
     Bidang usaha : Pembangunan, Perdagangan, Perindustrian dan Jasa
       2.      PT. Sejahtera bali Furindo
     Bidang usaha : Perdagangan Eceran Furniture
       3.      PT. Sejahtera Wahan Gemilang
  Bidang usaha : Perdagangan, Industri, Jasa, Pengangkutan dan Pembangunan
       4.      PT. Sinar Sejahtera Mandiri
     Bidang usaha : Perdagangan, Perindustrian dan Jasa
       5.      PT. Trijati Primula
     Bidang usaha : Perdagangan, Jasa dan Pengangkutan Darat

SAHAM BEREDAR
Awal perdagangan harga saham perseroan tersebut dibuka dengan menguat 37 poin menjadi Rp. 367 per saham, dengan harga awal penawaran saham perseroan sebesar Rp. 330. Pencatatan saham yang dilakukan perseroan juga membantu pengembangan bisnis furniture pada 2014, berupa pembangunan pabrik yang direncanakan bertambah di tahun berikutnya.
             Rincian pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut :










Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) No. 4 dari Notaris Popie Savitri Martosuhardjo Pharmanto, S.H., tanggal 4 Juli 2013, para pemegang saham Perusahaan telah menyetujui antara lain untuk mengeluarkan seluruh saham Perusahaan yang yang dimiliki kembali (treasuri) sejumlah 30 lembar saham dengan nilai nominal sebesar Rp 30.000.000
kepada PT Tritirta Inti Mandiri dengan nilai setor kembali sebesar Rp 1.800.000.000. atas pengeluaran kembali tersebut Perusahaan memperoleh selisih lebih sebesar Rp 1.770.000.000 disajikan sebagai “Tambahan Modal Disetor”.
Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) No. 17 dari Notaris Popie Savitri Martosuhardjo Pharmanto, S.H., tanggal 5 Desember 2013, para pemegang saham Perusahaan telah menyetujui antara lain untuk :
- Mengubah nilai nominal saham dari semula Rp 1.000.000 per saham menjadi Rp 100 per saham.
- Meningkatkan modal dasar dari Rp 2.000.000.000 yang tebagi atas 2.000 lembar saham menjadi Rp 200.000.000.000 terbagi atas 2.000.000.000 lembar saham.
- Peningkatan modal ditempatkan dan disetor Perusahaan dari 2.000.000.000 terbagi atas 2.000 lembar saham menjadi Rp 70.000.000.000 terbagi atas 700.000.000lembar saham.

Perubahan tersebut telah mendapat Persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia No. AHU.-00536.AH.01.02 tanggal 7 Januari 2014. Pada tanggal 27 Februari 2014, sesuai dengan hasil keputusan RUPSLB yang telah dinyatakan dengan Akta No. 40 dari Notaris Popie Savitri Martosuhardjo Pharmantho, S.H., para pemegang saham telah menyetujui antara lain untuk :
- Perubahan status Perusahaan dari perusahaan tertutup menjadi perusahaan terbuka.
- Menerbitkan saham baru dalam simpanan sebanyak-banyaknya 300.000.000 saham dengan nilai keseluruhan Rp 30.000.000.000 melalui Penawaran Umum Perdana Saham kepada masyarakat.

PENJUALAN EKSPOR

Perusahaan mulai melakukan ekspor pertama ke Jepang. Perusahaan memulai aktivitas komersial dengan bantuan Chitose Japan. Perusahaan memulai pengembangan produk dengan UCHIDA Japan untuk meja lipat.

Chitose memiliki produk-produk yang beranekaragam antara lain Folding-chair, Folding-chair + memo, Hotel-Banquet & Restaurant Chair and Table, Working & Meeting Space, School Education, and Hospital Items. Perusahaan memasarkannya hingga ke pelosok dan memiliki jaringan distributor serta agen yang tersebar di seluruh Indonesia, antara lain Jawa, Bali, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Papua.
Sedangkan untuk pasar internasional Chitose telah mengekspor produknya sejak tahun 1986 ke Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Thailand, Afrika Selatan, Sri Lanka, Brunei, Hong Kong, Taiwan, Malaysia, Singapura, Jepang, Jerman, Inggris, Mesir, Amerika Serikat, Korea Selatan, Australia, dan Selandia Baru.
Chitose turut bekerja sama dengan salah satu toko online terkemuka di Indonesia yaitu www.rakuten.co.id guna meluaskan pangsa pasarnya. Hal ini karena Chitose senantiasa memberikan kemudahan penyediaan produk dan suku cadang bagi setiap konsumennya.

## Wilayah kerja :
Jepang
Nama Pelanggan :
a. Aico Trading Co., Ltd.
b. Lundai Co., Ltd.
c. Yamada Industry Co., Ltd.
d. Light One Co., Ltd.
e. Toppan Cosmo Co., Ltd.
f. Itpc Indonesia Japan
g. Smile Corp.
h. Toyota Tsusho Corporation
i. Hiroyoshi Corporation Pro
Hongkong                 
a.    Axxissimo Limited
b.    Hongkong International School
Malaysia
Kokuyo International (M) Sdn Bhd

Brunei Darussalam
Tradeal Enterprise
Taiwan
Chung Mei Furniture Industrial Co.
Singapore
Singapore Furniture
New Zealand
D.B. Interiors Ltd
Nigeria
Easi Destiny Co., Ltd.











PENERAPAN IFRS

A. Kepatuhan Terhadap Standar Akuntansi Keuangan (SAK)
Laporan keuangan konsolidasian atas Perusahaan dan Entitas Anaknya (bersama-sama disebut sebagai “Grup”) telah disusun dan disajikan sesuai dengan SAK di Indonesia yang meliputi pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK - IAI) dan peraturan terkait yang diterbitkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), khususnya Peraturan No. VIII.G.7, Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM-LK No. Kep 347/BL/2012 mengenai "Pedoman Pelaporan dan Pengungkapan Laporan Keuangan untuk Perusahaan Publik ".

B. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian
Dasar pengukuran yang digunakan adalah berdasarkan biaya historis, kecuali untuk akun tertentu yang diukur berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi terkait. Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian konsisten dengan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian untuk
tahun yang berakhir 31 Desember 2013, kecuali untuk penerapan beberapa PSAK dan ISAK baru ataupun revisi yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2014 seperti yang diungkapkan dalam Catatan ini.
Laporan keuangan konsolidasian, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian, disusun dengan dasar akrual. Laporan arus kas konsolidasian disusun berdasarkan metode langsung dengan mengelompokan arus kas atas dasar aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi penerapan kebijakan akuntansi dan jumlah aset, liabilitas, pendapatan dan beban yang dilaporkan. Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik dan pertimbangan atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil yang sebenarnya mungkin berbeda dari jumlah yang diestimasi. Hal-hal yang melibatkan pertimbangan atau kompleksitas yang lebih tinggi atau hal-hal di mana asumsi dan estimasi adalah signifikan terhadap laporan keuangan diungkapkan dalam Catatan 3 atas laporan keuangan.

Pencabutan dan Penerbitan Standar Akuntansi Keuangan
Penerapan dari perubahan interpretasi standar akuntansi berikut, yang berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2014, tidak menyebabkan perubahan signifikan atas kebijakan akuntansi Perseroan dan tidak memberikan dampak yang material terhadap jumlah yang dilaporkan di laporan keuangan konsolidasian periode berjalan:
-  ISAK No. 27 tentang “Pengalihan Aset dari Pelanggan”.
- ISAK No. 28 tentang “Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas”.

Standar baru, revisi dan interpretasi yang telah diterbitkan, namun belum berlaku efektif untuk tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2014 adalah sebagai berikut:
- PSAK 1 (revisi 2013) “Penyajian Laporan Keuangan”
- PSAK 4 (revisi 2013) “Laporan Keuangan Tersendiri”
- PSAK 15 (revisi 2013) “Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama”
- PSAK 24 (revisi 2013) “Imbalan Kerja”
- PSAK 46 (revisi 2013) “Pajak Penghasilan”
- PSAK 48 (revisi 2013) "Penurunan Nilai”
- PSAK 50 (revisi 2013) “Instrumen Keuangan: Penyajian”
- PSAK 55 (revisi 2013) “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”
- PSAK 60 (revisi 2013) “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”
- PSAK 65 “Laporan Keuangan Konsolidasian”
- PSAK 66 “Pengaturan Bersama”
- PSAK 67 “Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain”
- PSAK 68 “Pengukuran Nilai Wajar”
- ISAK 26 (revisi 2013) “Penilaian Ulang Derivatif Melekat”
- PPSAK 12 (revisi 2009) “Bagian Partisipasi Ventura Bersama”
- Pencabutan ISAK 7 “Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus”
- Pencabutan ISAK 12 “Pengendalian Bersama Entitas: Kontribusi Non Moneter oleh Venturer”
Revisi, standar baru dan pencabutan atas standar di atas akan berlaku efektif pada tahun buku yang dimulai 1 Januari 2015 dan penerapan dini tidak diperkenankan. Pada tanggal pengesahan laporan keuangan konsolidasian, Grup masih mempelajari dampak yang mungkin timbul dari penerapan standar baru dan revisi tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasian.

Sumber : Laporan Tahunan dari www.idx.co.id
PT. Chitose International Tbk Tahun 2014

Tulisan ini untuk memenuhi tugas softskills mata kuliah Akuntansi Internasional.

Dosen : Jessica Barus, SE., MMSI.
R. Aulia
Universitas Gunadarma



0 komentar:

Posting Komentar

 

Rizky Aulia BLOG's!! :D Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea